Seascapes General Model and Regional Framework for Priority Seascapes (Bahasa)
# | Documents | Filesize |
---|
Kata Pengantar
Oleh: Ketua Seascapes Working Group CTI-CFF
Pada tahun 2015, sebanyak 193 negara anggota PBB mengadopsi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (the 2030 Agenda for Sustainable Development) yang berkomitmen untuk “mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada 3 dimensi - ekonomi, sosial, dan lingkungan – secara seimbang dan terintegrasi”. Dengan semakin terhubungnya dunia, maka upaya-upaya yang seimbang dan terintegrasi diperlukan untuk menjamin keuntungan yang merata bagi masyarakat tanpa mengorbankan sumber daya alam dan jasa-jasa ekosistem yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
Kawasan Segitiga Karang merupakan contoh tepat dalam konteks ‘keterkaitan’ pada skala regional. Kawasan yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, Filipina, Solomon Islands, dan Timor Leste, merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia. Di kawasan ini, terdapat lebih dari 400 juta orang, dimana sepertiganya sangat bergantung secara langsung pada sumberdaya pesisir dan laut untuk sumber makanan dan penghidupannya. Kegiatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat di kawasan ini, ditambah dengan pusat ekonomi dunia seperti Singapura, Hongkong, dan China menambah tingkat eksploitasi terhadap sumberdaya dan tekanan pada sistem pesisir dan laut.
Sejak didirikan pada tahun 2009, negara-negara anggota CTI-CFF telah memberikan fokus pada upaya-upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kepentingan masyarakat pesisir melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan terhadap “Bentang Laut” yang mencakup wilayah yang luas dan lintas negara (trans-boundary). Bentang Laut menawarkan kerangka geografis, dimana semua pengguna ruang laut dapat bekerjasama, berkoordinasi, dan berkolaborasi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan manusia. Rencana Aksi Regional CTI-CFF mengidentifikasi Bentang Laut sebagai tujuan pertama, yaitu “Bentang Laut Prioritas ditetapkan dan dikelola secara efektif”.
Dokumen ini merupakan salah satu target dalam tujuan “Bentang Laut Prioritas ditetapkan dan dikelola secara efektif”, yaitu “Penyusunan Model Umum untuk pengelolaan Bentang Laut yang berkelanjutan”. Dokumen ini dihasilkan setelah melalui 4 tahun proses pemikiran dan diskusi mengenai konsep Pengelolaan Terintegrasi terhadap Wilayah Berskala-Luas (Integrated Large-Scale Management). Dokumen in berfungsi sebagai acuan dalam penentuan dan implementasi kawasan Bentang Laut di negara-negara anggota CT-CFF, serta dapat juga diaplikasikan di negara-negara lain di seluruh dunia dalam melakukan Pengelolaan Wilayah Laut Berskala-Luas (Large-Scale Marine Management) secara terkoordinasi. Semoga Dokumen ini dapat bermanfaat dalam memandang laut dengan perspektif yang lebih luas.
Suharyanto
Ketua Seascapes Working Group CTI-CFF